Posts

Showing posts from July, 2011

Proyek Bekisting BPW

Image
Terlalu indah untuk dilupakan....,hehe..mirip bait lagunya Koes Plus....malam ini aku ingin mengingat kembali akan andilku dalam berbagai proyek di bagian bekisting, meski andilku ini boleh disebut sangat kecil, akan tetapi bagiku ini sangatlah berarti dan membanggakan. Bersama PT.Beton perkasa Wijaksana (BPW) salah satu  subkon bekisting di Indonesia, dalam rentang waktu 3 tahun (2005-2008) aku mempunyai kesempatan terlibat dalam berbagai proyek, yang mana dalam istilah BPW saya duduk di bagian "Statik", atau yang menghitung kekuatan bekisting dari mulai perhitungan disain awal sampai perhitungan untuk bongkaran bekisting. Untuk itu, dalam postingan kali ini, sambil menunggu penyusunan materi postingan bekisting horisontal selanjutnya, aku menampilkan beberapa foto dari proyek yang waktu itu pernah dikerjakan bersama BPW, sebagai tanda silaturahmi, dengan harapan teman teman Engineering di BPW menjadi lebih bersemangat lagi untuk berkarya...ciyeee.., atau minimal bagi aku ad

Bekisting Horisontal

Image
I.        UMUM Formwork atau Bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton  baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting harus mampu berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja. Persyaratan Umum Dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika menerima beban yang bekerja Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja. Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi sehingga pertimbang

Semua Tentang Semen

Image
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan , tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana . Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Sm